Thursday 23 April 2015

Teknik Pengumpulan Data - Observasi


       Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati perilaku subyek penelitian di kesehariannya. Hal ini dilakukan berdasarkan beberapa alasan. Pertama,
teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik atau setelah melihat baru percaya?. Pengamatan merupakan alat yang ampuh untuk membuktikan suatu kebenaran, jika suatu data yang diperoleh kurang meyakinkan atau kurang keabsahaan datanya. Kedua, teknik observasi juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Ketiga, memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Keempat, sering terjadi keraguan pada peneliti, tentang adanya data yang keliru atau bias saat data itu dijaring. Jalan terbaik untuk mengecek kepercayaan data tersebut adalah dengan jalan memanfaatkan observasi atau pengamatan. Kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit dan perilaku-perilaku yang kompleks (Guba & Lincoln, dalam Moleong, 2010). Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan (Nasution, dalam Sugiono, 2012).

Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut (Marshall, dalam Sugiono, 2012). Dalam penelitian ini, observasi akan dilakukan ketika peneliti merasa mendapatkan data dari hasil wawancara yang kurang meyakinkan sehingga perlu dilakukan observasi atau pengamatan untuk memastikan kebenaran dari data yang telah di dapat pada saat wawancara.

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.