Tuesday 21 April 2015

Operant Conditioning B.F. Skinner

Teori

Sistem yang ditawarkan B.F. Skinner didasarkan pada "cara kerja yang menentukan" (operant conditioning). Setiap mahluk hidup pasti "melakukan sesuatu" terhadap lingkungannya. Selama
proses ini, mahluk hidup tersebut pasti menerima stimulan-stimulan tertentu, yang disebut stimulan yang mengunggah, atau dengan singkat bisa disebut penguhgah saja. Stimulan2 ini berdampak pada meningkatnya proses kerja, yaitu perilaku-perilaku yang muncul karena adanya pengunggah. ini lah yang dimaksud dengan cara kerja yang menentukan : "sebuah perilaku pasti melahirkan konsekuensi-konsekuensi tertentu, dan konsekuensi ini akan mengubah kecenderungan mahluk hidup untuk mengulangi perilaku yang sama setelah itu dari segi maksud dan tujuannya".

Anda dapat membayangkan seokor tikus percobaan yang ada dalam sebuah kurungan khusus (yang disebut "kotak Skinner") yang dilengkapi dengan sebuah palang kecil di salah satu dindingnya. jika palang ini tersentuh, secara otomatis ada biji makanan yang terlontar dari dalam kotak. tentu tidak ada yang dilakukan tikus tadi selain berputar-putar, namun ketika tidak sengaja tubuhnya menyentuh palang tadi, biji makanan masuk kedalam kotak. Yang jadi "cara kerja"nya adalah perilaku yang mendahului pengunggah, yang dalam hal ini adalah terlemparnya biji makanan. Setelah kejadian ini, dengan penuh harapan dia akan berulang kali menyentuh palang tadi, berharap ada biji makanan yang masuk dalam kotak. 
"perilaku yang diikuti oleh stimulan-stimulan pengunggah memperbesar kemungkinan dilakukannya lagi perilaku tersebut di masa-masa selanjutnya."
apa yang akan terjadi kalau anda tidak melempar biji makanan lagi? ternyata tikus itu tidak bodoh. setelah usahanya menyentuh palang sia-sia, dia akan menghentikan usahanya itu. Hal ini disebut berhentinya perilaku pengunggah.
"perilaku yang tidak lagi diikuti oleh stimulan-stimulan pengunggah memperkecil kemungkinan dilakukannya perilaku tersebut dimasa-masa selanjutnya".

Kemudian kalau anda menghidupkan lagi alat pelempar biji makanan tadi, dan si tikus akan mendapat makanan ketika dia menyentuh palang tadi, maka perilaku menyentuh palang tersebut akan muncul lagi. si tikus hanya perlu sedikit waktu mempelajari apa yang terjadi dibandingkan dengan kejadian pertama. Hal ini terjadi karena kembalinya pengunggah berada pada konteks "sejarah pemicu" yang pernah dialami tikus itu sebelumnya -dia pernah mendapat biji makanan karena tidak sengaja menyentuh palang dinding kurungannya- sehingga dia semakin terdorong untuk melakukan hal yang sama, dan kali ini dia telah memiliki pengalaman.


Pembentukan (Shaping)
salah satu pertanyaan yang ingin sekali dijawab Skinner adalah bagaimana kita sampai memiliki perilaku yang begitu komoleks. dia berusaha menjawab pertanyaan ini menggunakan ide pembentukan atau "metode perkiraan silih berganti". ide ini awalnya hanya berbentuk perilaku pendorong yang nyaris mirip dengan apa yang dihasratkan seseorang. ketika perilaku tersebut sudah ditentukan, anda akan mencari bentuk-bentuk variasinya sehingga semakin dekat dengan apa yang anda inginkan. begitulah seterusnya  sampai perilaku anda tidak sama lagi dengan yang biasa dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari. Skinner dan murid-muridnya hampir berhasil mengajari hewam untuk berperilaku di luar kebiasaan, misalnya mengajarkan burung merpati menggulingkan bola. 
Metode ini dipakai dalam terapi yang disebut Disensitisasi sistematis, yang ditemukan oleh tokoh behavioris lain yang bernama Joseph Wolpe. Orang yang mengalami fobia -misalnya terhadap laba-laba- akan diminta menghadapi laba-laba dalam 10 skenario dengan tingkat kepanikan yang berbeda. dalam skenario pertama, tingkat kepanikanhya sangat rendah, misalnya hanya dengan melihat laba-laba kecil dari jarak jauh. skenario kedua naik menjadi sedikit agak menakutkan, begitulah seterusnya, sampai pada skenario kesepuluh yang tingkat kepanikannya sudah pada tahap sangat menakutkan, misalnya seokor tarantula yang meragkak di wajah anda ketika menyetir mobil dengan kecepatan 100 km per jam. seorang terapis akan mengajari anda bagaimana mengendorkan otot anda. Setelah anda berlatih selama beberapa hari, anda dan terapis mengulangi 10 skenario ini setiap harinya, dan perlahan-lahan anda pun bisa meyakinkan diri anda untuk tetap tenang dan santai. pada akhirnya, anda bisa membayangkan tarantula lekat diwajah anda dengan keadaan yang benar-benar tenang.

Stimulasi Aversif
Stimulan aversif adalah lawan dari stimulan penguatan, sesuatu yang tidak menyenangkan atau bahkan menyakitkan kita. 
perilaku yang diikuti oleh stimulan aversif akan memperkecil kemungkinan diulanginya perilaku tersebut pada masa-masa selanjutnya.
Definisi ini sekaligus menggambarkan bentuk pengkondisian yang dikenal dengan hukuman. kalau anda memaksa tikus radi melakukan "x", dia akan melakukannya secara tidak sempurna. Kalau anda mencubit anak anda karena merusak mainan kesukaannya, dia mungkin akan berhenti merusaknya.

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.