Saturday 18 April 2015

Psikologi Kesehatan

Bidang health psychology (Psikologi Kesehatan) relatif baru. Bidang ini merupakan cabang psychosomatic medicine (ilmu kedokteran psikosomatis) dan behavioral medicine (ilmu kedokteran
perilaku. Ilmu kedokteran psikosomatis banyak mendasarkan diri pada rekognisi psikoanalitik terhadap interplay antara emosi dan proses badaniah. Penyakit-penyakit fisik seperti tegangan darah tinggi, ulcers dan asma dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh konflik-konflik tak sadar, seperti permusuhan yang ditekan ke ketidaksadaran. Jurnal psychosomatic medicine mulai terbit pada 1939. Pada tahun 1970an para peneliti yang menelaah hubungan antara pikiran dan tubuh dari perspektif behavioral bersatu dan membentuk gerakan yang disebut behavioral medicine (ilmu kedokteran perilaku). Behavioris yang berakar pada model-model pengkondisian klasik maupun operan yang mendemonstrasikan bahwa hubungan antara pikiran dan tubuh lebih langsung dibanding yang dikonseptalisasi oleh psikoanalisis. Hasil utama dari jalur pemikiran ini adalah perkembangan berbagai penanganan yang ditargetkan secara spesifik pada gangguan psikofisiologis (yaitu masalah-masalah fisik yang disebabkan oleh, yang bertahan karena, dan atau menimbulkan berbagai komplikasi psikologis). Jurnal behavioral medicine menjadi saluran bagi gerakan behavioral dan society of behavioral medicine dibentuk sebagai organisasi resmi mereka. Salah satu tanda yang jelas dari ilmu kedokteran perilaku adalah sifat interdisiplinernya. Beragam profesional, termasuk psikolog, psikiater, dokter-dokter dengan berbagai macam spesialisasi, perawat, ahli gizi, memberikan berbagai macam sudut pandang untuk menelaah hubungan antara pikiran dan tubuh. Dimulai kira-kira pada tahun 1980an, psikolog yang bekerja pada bidang ini mulai menggunakan istilah health psychology (psikologi kesehatan) untuk menyebut bagian mereka dalam ranah yang lebih besar ini. Banyak pakar psikologi kesehatan yang bekerja dirumah sakit dan klinik medis dan membantu mendefinisikan bidang keahlian khusus ini. Psikolog kesehatan biasanya bekerja bersama para dokter dan memiliki asosiasi dengan cabang-cabang rumah sakit dan klinik non psikiatri.

Lalu apa definisi dari psikologi kesehatan??
Menurut Rodin dan Stone mendefinisikan bahwa psikologi kesehatan adalah semua aspek psikologi yang berhubungan dengan pengalaman sehat dan sakit serta perilaku yang mempengaruhi status kesehatan. Ini termasuk penelitian dasar tentang berbagai mekanisme psikofisiologis yang mengaitkan berbagai kejadian lingkungan dengan hasil-hasil kesehatan, termasuk penelitian labolatoris pada subyek manusia dan binatang. Ini termasuk penelitian terapan tentang struktur dan isi komunikasi yang dirancang untuk mengubah perilaku kesehatan dan tentang respon-respon terhadap komunikasi-komunikasi semacam itu.

Secara sederhana psikologi kesehtan adalah studi yang dilakukan orang untuk menjadi dan untuk tetap sehat, dalam kondisi seperti apa mereka menjadi sakit, dan apa yang mereka lakukan begitu mereka sakit.

Psikologi kesehatan klinis bertujuan untuk membantu individu-individu untuk mengadopsi dan memelihara perilaku-perilaku sehat. Kebanyakan orang tahu benar bahwa meskipun kita sangat ingin mereformasi praktik-praktik kesehatan kita pada tanggal 1 januari, sering kali pada tanggal 1 Maret niat itu sudah surut. Meskipun pengadopsian kebiasaan yang sehat sering kali sulit di capai, mempertahankan perilaku sehat sama menantangnya dan dan telah menjadi bidang studi yang krusial bagi para psikolog kesehatan klinis.

Pengaruh Biologis, Psikologis dan sosial pada kesehatan dan penyakit
Model biomedis pernah menjadi teori kesehatan dan penyakit yang dominan, yang diikuti oleh kbanyakan praktisi kesehatan selama 300 tahun terakhir. Model ini mempostulasikan bahwa gangguan-gangguan fisiologis berkembang dari dasar fisik dan bahwa faktor-faktor psikologis dan sosial terlepas dari perkembangan penyakit. Meskipun model ini berlaku pada kasus-kasus seperti patah kaki, tetapi memilki beberapa kelemahan. Pertama, model ini pengabaikan peran proses sosial dan psikologis secara umum dan condong ke teori-teori seperti sel-sel yang terganggu atau ketidakseimbangan kimiawi. Kedua, model ini mengasumsikan dualisme pikiran dan tubuh, yang menyatakn bahwa pikiran dan tubuh bersifat independen satu sama lain. ketiga, model biomedis difokuskan secara eksklusif pada penyakit tanpa memberikan perhatian pada upaya peningkatan promosi kesehatan atau pencegahan.

Model biopsikososial. Sebagai akibat keterbatasan biomedis dan semakin banyaknya bukti bahwa tubuh dipengaruhi pikiran dan lingkungan, maka model biopsikososial pun berkembang. Karena pandangan ini mengatakan bahwa faktor-faktor fisiologis sama pentingnya dengan faktor-faktor fisiologis dan sosial, maka pandangan ini dapat berpijak pada proses-proses sistem tingkat mikro atau lebih rendah (seperti ketidak seimbangan kimiawi dan perubahan-perubahan seluler) maupun proses-proses sistem tingkat makro atau tingkat lebih tinggi, termasuk faktor-faktor sosial (seperti tingkat dukungan sosial), dan faktor psikologis (seperti kecemasan). Disamping itu, model biopsikososial berasumsi bahwa penyakit merupakan akibat dari banyak faktor dari berbagai wilayah kehidupan dan dapat memilki beragam efek. Efek-efek itu pada gilirannya dapat mempengaruhi berbagai bidang fungsi sehingga menghasilkan pola-pola interaksi siklikal antara proses-proses fisiologis, psikologis, dan sosial. Model biopsikososial juga mempertimbangakan dan memberikan penekanan pada keadaan sehat serta keadaan sakit, menekankan pada pemulihan serta upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan. Jadi model biopsikososial berasumsi bahwa keadaan sehat dan keadaan sakit di pengaruhi oleh saling-hubungan antara faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial.
Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa faktor genetis juga merupakan faktor yang penting dalam perkembangan banyaknya penyakit kronis.

Stress, dukungan sosial dan Coping
Stress merupakan sebuah kondisi yang menuntut sistem untuk melakukan penyesuaian dengan usaha ekstra secara fisiologis maupun psikologis. Seberapa tingginya ancaman bergantung pada faktor-faktor psikologis seperti persepsi tentang bahaya. Ada bukti yang cukup bahwa stress dapat mempengaruhi sistem imun (kekebalan tubuh) dan menyulitkan tubuh untuk menangkal penyakit. Tekanan waktu, sumber daya finansial yang terbatas, dan hubungan yang bermasalah sering berimplikasi pada stress. Sumber-sumber stress ini diperantarai oleh dukungan sosial atau tidak/kurang ada dukungan. Kehadiran dan batan dari orang-orang seperti orang tua, pasangan, teman, rekan kerja, dan jemaat dapat berdampak besar pada kesehatan. Kondisi-kondisi sosial, seperti perkawinan dan keanggotaan kelompok, berkorelasi dengan angaka kematian.

Bagaimana orang menghadapi stress tak terhindarkan yang terjadi dalam kehidupan? Banyak stress yang berhubungan langsung dengan kesehatan seseorang, misalnya mengalami serangan jantung atau mengembangkan diabetes. Stress lainnya adalah krisi kehidupan yang memiliki efek pada kesehatan secara umum. Meskipun coping dapat dilihat sebagai masalah individual, tetapi juga menjadi isu untuk kelompok dan untuk program-program kemasyarakatan dan pemerintahan. Sebagai contoh, ada perbedaan individual dalam sikap pribadi terhadap kehilangan pekerjaan dalam hubungannya dengan kesehatan. Orang bisa menjadi depresi, meningkatkan konsumsi alkoholnya, atau mengabaikan gizi yang baik dan olahraga. Yang lain mungkin melihat situasi seperti itu sebagai peluang untuk memasuki program pembaharuan pribadi, termasuk melaui berdiet dan berolahraga. Meskipun kedua individu tersebut mengalami stressor non fisik yang sama, strategi coping kognitif dan perilaku mereka akan menghasilkan perbedaan besar pada perilaku kesehatan dan penempatan dirinya dalam kontinum sakit-sehat. Keduanya mungkin tidak ada yang berhasil menemukan pekerjaan baru kecuali jika ada banyak tawaran pekerjaan dan pelatihan yang dibutuhkannya. Jadi ketika dihadapkan pada stress kliennya, pekerja kesehatan harus melihat hubungan individu dengan masyarakatnya, bukan hanya individu yang bersangkutan.

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.