The Human Mind
And how to make the most
of it
Kepribadian dibentuk oleh pikiran
masing-masing individu. Kepribadian seseorang tidak hanya berpusat pada satu
sifat seperti introvert, ekstrovet atau pun yang lainnya. Ada banyak aspek
kepribadian menurut para ilmuan karena dalam setiap individu terdapat 5.000 (lima ribu) sifat yang bervariasi yang membuat setiap orang menjadi “unik”. Semua sifat-sifat ini tertanam dalam otak individu dan kepribadian individu terbentuk bahkan ketika masih dalam kandungan saat orang tua individu melakukan konsepsi dan pada saat itu individu dalam kandungan sudah mewarisi kepribadian unik dari orang tua mereka melalui gen-gen mereka. Warisan inilah yang akan membentuk dasar dari sifat seorang individu kelak seperti sifat Introvet ataupun ekstrovet yang memang sifat ini sebagian besar diwariskan. Mekipun sifat introvet ataupun ekstrofet telah terbentuk begitu kita lahir, namun ada banyak aspek lain dari kepribadian kita dibentuk oleh apa yang terjadi di awal-awal tahun kehidupan kita karena masa kanak-kanak sangat penting dalam perkembangan kepribadian. Orang tua memberi pengaruh besar terhadap perkembangan kepribadian individu saat anak-anak dengan cara pola asuhnya karena pengalaman saat anak-anak mempengaruhi bagaimana kepribadian seorang individu kelak. Aspek lain dari kepribadian bertumbuh di otak seiring individu tumbuh. Saat pertumbuhan terjadi pemutusan satu pertumbuhan neuron pada otak dan itu terjadi dengan konstan sehingga kepribadian anak terbetuk oleh kejadian di sekitar dan cara mereka bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi pengalaman khusus dapat membantu membentuk sifat kepribadian tertentu di masa kecil dan terbawa sampai dewasa nanti. Sifat yang individu kembangkan saat masih anak-anak adalah sifat yang paling mingkin menetap pada diri individu selama dia hidup.
kepribadian menurut para ilmuan karena dalam setiap individu terdapat 5.000 (lima ribu) sifat yang bervariasi yang membuat setiap orang menjadi “unik”. Semua sifat-sifat ini tertanam dalam otak individu dan kepribadian individu terbentuk bahkan ketika masih dalam kandungan saat orang tua individu melakukan konsepsi dan pada saat itu individu dalam kandungan sudah mewarisi kepribadian unik dari orang tua mereka melalui gen-gen mereka. Warisan inilah yang akan membentuk dasar dari sifat seorang individu kelak seperti sifat Introvet ataupun ekstrovet yang memang sifat ini sebagian besar diwariskan. Mekipun sifat introvet ataupun ekstrofet telah terbentuk begitu kita lahir, namun ada banyak aspek lain dari kepribadian kita dibentuk oleh apa yang terjadi di awal-awal tahun kehidupan kita karena masa kanak-kanak sangat penting dalam perkembangan kepribadian. Orang tua memberi pengaruh besar terhadap perkembangan kepribadian individu saat anak-anak dengan cara pola asuhnya karena pengalaman saat anak-anak mempengaruhi bagaimana kepribadian seorang individu kelak. Aspek lain dari kepribadian bertumbuh di otak seiring individu tumbuh. Saat pertumbuhan terjadi pemutusan satu pertumbuhan neuron pada otak dan itu terjadi dengan konstan sehingga kepribadian anak terbetuk oleh kejadian di sekitar dan cara mereka bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi pengalaman khusus dapat membantu membentuk sifat kepribadian tertentu di masa kecil dan terbawa sampai dewasa nanti. Sifat yang individu kembangkan saat masih anak-anak adalah sifat yang paling mingkin menetap pada diri individu selama dia hidup.
Salah satu aspek kepribadian yang
dimiliki seseorang pada umumnya adalah sifat “Marah”. Ekspresi emosi kemarahan
ada dua ekstrim yaitu sisi yang baik dan
yang buruk. Didalam otak ada satu area yang bertanggung jawab atas emosi
seseorang yang memicu kemarahan yaitu “Amygdala”. Kemarahan terjadi karena amygdala sering menyala dan yang mana
terdapat satu area pada bagian otak yang bertanggungjawab untuk mengendalikan
emosi kemarahan yaitu “Lobe Frontal” atau otak again depan. Jika seseorang
dapat memperkuat Lobe Frontalnya maka bukan hanya kemarahan yang dapat di
kendalikan tapi juga kepribadiannya dapat berjalan dengan baik. Salah satu
terapi yang yang dapat mengubah cara berfikir orang yang pemarah adalah
“Ambisius” yang merubah struktur otak individu seperti di atas. Pada masa
anak-anak, mereka sulit untuk mengendalikan kesabaran karena pada bagian otak
belum cukup matang untuk mengontrol impuls-impulsnya.
Pada fase pubertas merupakan
masa-masa di mana dapat membelokkan kepribadian atau yang sering kita dengar
dengan istilah kenakalan remaja. Hal ini terjadi karena insensitivitas remaja
pada lobe frontal di mana neuron berkembang sangat banyak namun belum mempunyai
fungsi khusus sehingga cara berfikir menjadi kacau dan terganggu. Akibatnya
remaja menjadi lamban dalam memahami perasaan oranglain dan memahami emosi
oranglain. Rasa kacau, frustasi, bingung terjadi pada fase ini namun tidak pada
semua remaja. Lobe frontal remaja kacau sehingga tidak jarang mereka mengambil
tindakan yang berisiko tanpa berfikir panjang dan tanpa disadari bisa terbawa
seumur hidup.
Kepribadian, pandangan dan
prospektif hidup yang sama bisa mengubah kepribadian seesorang seiring dengan
bergantinya suasana hati yang sedang dialami. Dari sesuatu yang kita dengar,
kita lihat, dan kita rasakan dapat mengubah ataupun mempengaruhi cara berfikir
kita dalam waktu yang singkat. Manipulasi hati juga bisa mempengaruhi
kepribadian dalam jangka waktu panjang. Serotonin yang cukup menimbulkan emosi
senang, sebaliknya jika serotonin berkurang maka akan menimbulkan emosi sedih.
Otak merupakan bagian paling luar
biasa dari tubuh karena otak dapat merubah perilaku atau kepribadian seseorang.
Dalam hal kepribadian, berarti kita bisa menjadi seseorang seperti apa yang
diinginkan.
0 comments:
Post a Comment