Thursday 2 January 2014

Psikologi Proyektif

DINAMIKA PSIKIS dalam PSIKOLOGI PROYEKTIF
Dinamika psikis dalam psikologi proyektif berlandaskan pada teori kepribadian Freud. Menurut Freud dinamika psikis terjadi karena ada interaksi antara 3 komponen kepribadian yaitu id, ego dan super ego.

Id adalah bagian kepribadia yang menyimpan dorongan-dorongan logis manusia – pusat instink. Ada dua instink domonan 1. Libido yaitu instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif, 2. Thanatos yaitu instink destruktif dan agresif. Yang pertama disebut juga instink kehidupan (eros), yang dalam konsep Freud bukan hanya meliputi dorongan seksual, tetapi juga segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan pada Tuhan, dan cinta diri (narcism). Bila yang pertama adalah instink kehidupan, yang kedua merupakan instink kematian. Semua motif manusia adalah gabungan eros dan thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani manusia.
Ego berfungsi menjembatani tuntutan id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego lah yang menyebabkan manusia mampu menundukan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada pribadi yang normal). Ia bergarak berdasarkan prinsip realitas (reality principle). Misalnya ketika Id mendesak supaya anda membalas ejekan dengan ejekan lagi, ego memperingatkan anda bahwa lawan anda adalah “bos” yang dapat memecat anda. Kalau anda mengikuti desakan id, anda bisa mendapatkan balasan yang sangat fatal. Anda pun baru ingat bahwa tidak baik melawan atasan.
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar. Baik Id maupun superego berada dalam bawah sadar manusia. Ego berada di tengah, antara memenuhi desakan Id dan peraturan superego. Untuk mengatasi ketegangan, Ego dapat menyerah pada tuntutan id, tetapi berarti dihukum superego dengan perasaan bersalah. Untuk menghindari ketegangan, konflik, atau frustasi ego secara tak sadar lalu menggunakan mekanisme pertahanan ego, dengan mendistorsi realitas.
Salah satu mekanisme pertahanan ego yang digunakan untuk menekan ketegangan atau konflik intrapsikis adalah Proyeksi.

Jadi dinamika psikis dalam pandangan psikologi proyektif adalah interaksi antara tiga komponen kepribadian dalam aliran psikoanalisa Freud yaitu Id, Ego dan Super Ego, karena psikologi proyektif berlandaskan pada teori psikodinamika Freud.  

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.