DINAMIKA
PSIKIS dalam PSIKOLOGI PROYEKTIF
Dinamika psikis dalam psikologi
proyektif berlandaskan pada teori kepribadian Freud. Menurut Freud dinamika
psikis terjadi karena ada interaksi antara 3 komponen kepribadian yaitu id, ego
dan super ego.
Id adalah bagian kepribadia yang menyimpan dorongan-dorongan
logis manusia – pusat instink. Ada dua instink domonan 1. Libido yaitu instink reproduktif yang menyediakan energi dasar
untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif, 2. Thanatos yaitu instink destruktif dan agresif. Yang pertama disebut
juga instink kehidupan (eros), yang
dalam konsep Freud bukan hanya meliputi dorongan seksual, tetapi juga segala
hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan pada Tuhan, dan
cinta diri (narcism). Bila yang pertama adalah instink kehidupan, yang kedua
merupakan instink kematian. Semua motif manusia adalah gabungan eros dan
thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id
bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id
adalah tabiat hewani manusia.
Ego berfungsi menjembatani tuntutan id dengan realitas di
dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan
rasional dan realistik. Ego lah yang menyebabkan manusia mampu menundukan
hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada pribadi yang
normal). Ia bergarak berdasarkan prinsip realitas (reality principle). Misalnya ketika Id mendesak supaya anda
membalas ejekan dengan ejekan lagi, ego memperingatkan anda bahwa lawan anda
adalah “bos” yang dapat memecat anda. Kalau anda mengikuti desakan id, anda bisa
mendapatkan balasan yang sangat fatal. Anda pun baru ingat bahwa tidak baik
melawan atasan.
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili
yang ideal. Superego adalah hati nurani yang merupakan internalisasi dari
norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan
hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar. Baik Id maupun superego
berada dalam bawah sadar manusia. Ego berada di tengah, antara memenuhi desakan
Id dan peraturan superego. Untuk mengatasi ketegangan, Ego dapat menyerah pada
tuntutan id, tetapi berarti dihukum superego dengan perasaan bersalah. Untuk
menghindari ketegangan, konflik, atau frustasi ego secara tak sadar lalu
menggunakan mekanisme pertahanan ego, dengan mendistorsi realitas.
Salah satu mekanisme pertahanan ego
yang digunakan untuk menekan ketegangan atau konflik intrapsikis adalah Proyeksi.
Jadi dinamika psikis dalam pandangan
psikologi proyektif adalah interaksi antara tiga komponen kepribadian dalam
aliran psikoanalisa Freud yaitu Id, Ego dan Super Ego, karena psikologi
proyektif berlandaskan pada teori psikodinamika Freud.
0 comments:
Post a Comment