A.
Pendahuluan
Latar Belakang Teori
manipulasi, serta menghindari apapun yang bersifat sebyektif, mental dan tidak bisa di amati secara empiric (pendek kata, yang bersifat mental). Dalam metode eksperimental, yang jadi prosedur standart adalah bagaimana memanipulasi satu variable, kemudian mengukur pengaruhnya terhadap variable-variabel yang lain. Dari proses semacam inilah lahir teori kepribadian yang mengatakan bahwa lingkungan tempat seseorang pasti membentuk dan mempengaruhi prilakunya.
Namun Bandura menganggap
prosedur tadi terlalu sederhana untuk kasus yang sedang ditelitinya (Kenakalan
Remaja). Oleh karena itu dia memutuskan untuk menambahinya dengan rumusan baru.
Menurutnya, lingkungan memang membentuk prilaku,
namun prilaku juga membentuk lingkungan. Dia menyebut konsep ini dengan Determinisme Resiprokal, yaitu dunia dan prilaku seseorang itu saling memengaruhi.
namun prilaku juga membentuk lingkungan. Dia menyebut konsep ini dengan Determinisme Resiprokal, yaitu dunia dan prilaku seseorang itu saling memengaruhi.
Dia tidak berhenti sampai
disitu saja. Dia kemudian juga memandang kepribadian sebagai hasil interaksi
dari tiga “hal” : lingkungan, prilaku dan proses psikologi seseorang. Proses
psikologi ini berisi kemampuan kita untuk menyenangkan berbagai citra (images) dalam pikiran dan bahasa kita.
Pada saat dia mengenalkan perumpamaan, secara khusus dia tidak lagi dikatakan
sebagai bahavioris murni dan mulai beralih menjadi kognitivis. Bahkan ada
sebagian kalangan berpendapat dialah yang menjadi “bapak” aliran kognitivisme.
Dengan menambahkan
perumpamaan dan bahasa kedalam tiga hal yang membentuk prilaku tadi,
memungkinkan bandura mengeluarkan teori yang lebih efektif tentang dua hal yang
menurut orang selama ini paling mempengaruhi prilaku manusia : Pembelajaran
Observasional (modeling) dan regulasi
diri. Teori ini akan lebih efektif disbanding teori yang dikemukakan,
katakanlah oleh B. F. Skinner.
B.
Pembahasan
Latar Belakang
Tokoh
Albert Bandura lahir
tanggal 4 Desember 1925, di kota kecil mundare bagian selatan Alberta, Kanada.
Dia sekolah di sekolah dasar dan sekolah menengah yang sederhana, dengan
fasilitas pendidikan yang sangat terbatas, namun dengan hasil rata-rata yang
sangat memuaskan. Setelah selesai SMA, dia bekerja pada perusahaan penggalian
jalan raya Alaska Highway di Yukon.
Dia menerima gelar
sarjana muda di bidang psikologi dari University of British of Colombia tahun
1949. Kemudian dia masuk University of Lowa, tempat dimana dia meraih gelar
Ph.D tahun 1952. Baru setelah itu dia menjadi sangat berpengaruh dalam tradisi
behavioris dan teori pembelajaran. Waktu di Lowa, dia bertemu dengan Virginia
Varns, seorang instruktur sekolah perawat. Mereka kemudian menikah dan dikaruniai
dua orang puteri. Setelah lulus dia kemudian melanjutkan pendidikannya
ketingkat post-doktoral di Wichita Guidance Center di Wichita, Kansas.
Tahun 1953, dia mulai
mengajar di Stanford University. Disinilah kemudian dia bekerja sama dengan
salah seorang anak didiknya, Richard Walters. Buku pertama hasil kerja sama
mereka berjudul Adolescent Aggression
terbit tahun 1959. Sayangnya, Walters mati muda karena kecelakaan sepeda motor.
Bandura menjadi presiden
APA tahun 1973, dan menerima APA Award atas jasa-jasanya dalam Distinguished
Scientific Contributions tahun 1980. Sampai sekarang dia masih mengajar di
Stanford University.
Teori-Teori Oleh Albert bandura
1. Teori
Pembelajaran Observasional (Modelling)
Bandura melakukan berbagai variasi penelitian.
Pihak yang jadi model diberi imbalan atau hukuman dengan berbagai cara,
sementara anak-anak yang meniru model juga diberi berbagai imbalan. Model
diusahakan semakin kurang atraktif atau tidak terlalu prestisius, dan
sebagainya. Bahkan ketika ada kritik yang mengatakan bahwa jelas saja anak-anak
akan meniru penyiksaan boneka bobo yang dilakukan oleh seseorang (eksperimen
Bobodoll Albert Bandura), karena boneka bobo inimemang dimaksudkan untuk itu,
dia pun kemudian membuat film tentang seseorang yang menggigit dan memukuli
badut asli. Ketika anak-anak selesai menonton film ini dan dipersilakan masuk
ke ruangan lain dimana telah tersedia badut asli, mereka langsung menendang dan
memukulinya.
Berdasarkan variasi penelitian ini, Bandura
akhirnya menetapkan beberapa tahapan terjadinya proses modeling.
1) Atensi
(perhatian). Kalau anda ingin
mempelajari sesuatu, anda harus memperhatikannya dengan seksama.
2) Retensi
(ingatan). Anda harus mampu mempertahankan
(mengingat) apa yang anda perhatikan. Di tahap inilah perumpamaan dan bahasa
mulai bermain. Kita menyimpan apa saja yang dilakukan model yang kita lihat
dalam dalam bentuk citraan-citraan mental atau deskripsi-deskripsi verbal.
3) Reproduksi. Di tahap ini, anda hanya perlu duduk dan
berkhayal. Anda harus menerjemahkan citraan atau deskripsi tadi ke dalam
prilaku actual. Anda tentu harus memiliki kemampuan mereproduksi prilaku
terlebih dahulu. Misalnya meniru gerakan pemain ski.
4) Motivasi. Anda tidak akan melakukan apapun yang anda
lihat kalau tidak ada dorongan atau motivasi dalam diri anda untuk meniru,
dalam artian anda belum punya alasan-alasan tertentu untuk melakukannya.
Bandura menyebutkan ada beberapa jenis motivasi :
a. Dorongan
Masa Lalu, yaitu dorongan-dorongan sebagaimana
yang dimaksud kaum behavioris traditional.
b. Dorongan
yang dijanjikan (insentif) yang bisa
kita bayangkan.
c. Dorongan-dorongan
yang kentara, seperti melihat
atau teringat akan model-model yang patut ditiru.
Menurut
Bandura, dorongan-dorongan ini bukannya menyebabkan
kita mau belajar, akan tetapi mendorong kita untuk membuktikan bahwa kita telah
belajar. Inilah alasannya kenapa dia melihat dorongan tadi sebagai motif.
Selain
itu, tentu ada juga motivasi-motivasi negative, yaitu yang member anda alasan
untuk tidak meniru. Motivasi-motivasi tersebut diantaranya :
a. Hukuman yang pernah diterima
b. Hukuman yang dijanjikan (ancaman)
c. Hukuman yang kentara
2. Regulasi
Diri
Regulasi Diri (kemampuan mengontrol prilaku
sendiri) adalah salah satu dari sekian penggerak utama kepribadian manusia.
Bandura menawarkan tiga tahap yang terjadi dalam proses regulasi-diri ini.
1. Pengamatan
Diri. Kita melihat diri dan prilaku kita
sendiri, serta terus mengawasinya.
2. Penilaian. Kita membangdingkan apa yang kita lihat pada
diri dan prilaku kita dengan standar ukuran. Contohnya, kita bisa membandingkan
prilaku kita dengan norma atau tata karma.
3. Respon-diri. Kalau anda telah membandingkan diri dan
prilaku anda dengan standart ukuran tertentu, anda dapat memberi imbalan
respon-diri pada diri anda sendiri. Sebaliknya, kalau prilaku anda tidak sesuai
dengan standart ukuran, anda dapat mengganjar diri anda sendiri juga dengan
renpon-diri. Bentuk dari respon diri bisa bermacam-macam, mulai dari yang
sangat jelas (misalnya bekerja keras
atau belajar sampai larut malam) sampai pada bentuk yang implicit (seperti
perasaan bangga atau malu).
Konsep paling penting dalam psikologi yang
dapat dipahami dari sudut pandang regulasi-diri ini adalah konsep diri. Seseorang dianggap memiliki konsep diri (harga diri)
adalah ketika selama hidupnya dia telah merasa bahwa hidupnya telah sesuai
dengan standar-standar yang dia tentukan dan mendapat imbalan atau penghargaan.
Namun konsep diri (harga diri) seseorang dikatakan lemah jika dia merasa
sebaliknya.
Bandura mengatakan bahwa Penghukuman-diri juga berpengaruh terhadap seseorang. Bandura
melihat ada tiga hal yang akan muncul akibat penghukuman-diri ini :
Kompensasi, yaitu kompleks superioritas, semisal
berkhayal punya harga diri atau kehormatan yang sangat tinggi.
Ketidak
aktifan, seperti sifat apatis, kebosanan dan
depresi.
Pelarian, seperti kecanduan narkoba dan alcohol,
fantasi-fantasi televise, bahkan bunuh diri.
Saran Bandura untuk orang-orang dengan
konsep-diri yang buruk adalah dengan memperhatikan tiga langkah regulasi-diri
tadi, yaitu pengamatan-diri, memperhatikan standar ukuran, memperhatikan respon
diri.
Terapi-terapi oleh bandura
Berikut ini adalah beberapa terapi-terapi yang
dilakukan oleh Bandura.
1. Terapi Kontrol-diri
Gagasan-gagasan yang tercakup di dalam konsep
regulasi diri diwujudkan ke dalam teknik terapi yang disebut terapi control-diri. Terapi ini
cenderung lebih berhasil pada persoalan-persoalan sederhana seperti merokok,
banyak makan atau kebiasaan belajar yang buruk.
a. Grafik-grafik behavioral. Pengamatan-diri
mengharuskan anda terus menerus mengawasi prilaku anda sendiri, baik sebelum anda
berubah maupun setelahnya (seperti membuat catatan harian tentang perilaku anda
sehari-hari). Misalnya ingin menghentikan kebiasaan merokok.
b. Perencanaan lingkungan. Ambil salah satu kartu
atau catatan harian prilaku anda dan jadikan sebagai patokan. Setelah itu, anda
berusaha mengubah lingkungan anda. Misalnya, anda ingin menghilangkan perilaku
merokok. Anda bisa menghilangkan atau menghindari factor-faktor dari lingkungan
yang dapat membuat kita berperilaku merokok, seperti membuang asbak atau tidak
berada di lingkungan yang perokok.
c. Perjanjian-diri. Melakukan perjanjian diri
yang artinya anda harus bersiap untuk memberi imbalan kepada diri anda sendiri
ketika anda berhasil melaksanakan rencana-rencana anda sendiri, dan siap pula
menghukum diri sendiri ketika tidak berhasil menjalankannya. Kalau anda tidak
bisa melakukannya sendiri, libatkanlah orang lain yang dapat mengawasi apakah
anda benar-benar melaksanakan perjanjian itu atau tidak.
2.
Terapi Modeling
Terapi Bandura yang paling terkenal adalah
terapi modeling. Teorinya adalah jika anda bergaul dengan orang yang mengalami
gangguan psikologis dengan tujuan bisa mengamati bagaimana cara orang ini
menghadapi persoalan yang sedang dihadapinya, maka itu berarti anda belajar
dengan cara menjadikan orang tadi sebagai model. Penelitian Badura yang asli
tentang masalah ini melibatkan orang yang mengalami herpephobics (orang yang mengalami ketakutan neurotic terhadap
ular. Orang itu dibawa ke jendela sebuah ruangan laboratorium. Diruangan itu
hanya ada kursi, meja dan sebuah kotak kaca yang berisi seekor ular. Ular itu
terlihat dengan jelas. Dia kemudian akan melihat orang lain (yang telah
dipersiapkan sebelumnya oleh terapis) mendekati ular tersebut dengan ketakutan.
Awalnya dia berteriak ketakutan, tapi kemudian berbicara pada dirinya sendiri
untuk tenang dan bernafas dengan rileks. Selanjutnya dia lebih mendekat ke kotak
tersebut. Dia mungkin akan tertegun-tegun dan berusaha menenangkan dirinya
kembali, lalu berusaha lebih dekat lagi. Akhirnya, dia pun bisa membuka kotak
ular tersebut, mengambil ularnya dan melingkarkan di lehernya sambil duduk di
kursi.
Setelah klien yang sedang diterapi melihat
semua kejadian ini, dia kemudian untuk mencobanya sendiri. Perlu anda ketahui
bahwa dia tahu orang yang dilihatnya tadi itu seorang actor yang telah
dipersiapkan sebelumnya, karena disini tidak diperlukan tipuan, hanya model. Namun
begitu, kebanyakan orang yang mengalami gangguan psikologis (misalnya phobia
berkepanjangan) bisa melewati tes ini sekali jalan dan hanya melihat satu
model. Terapi ini ternyata sangat ampuh.
Kelemahan
& Kelebihan Teori albert bandura
Kelemahannya : Bandura menyatakan bahwa
manusia belajar dan membentuk tingkah lakunya melalui peniruan atau modeling.
Namun, jika tingkah laku manusia hanya dibentuk melalui modeling saja maka tidak menutup kemungkinan prilaku yang
negative juga akan itu ditiru.
Kelebihannya : Teori Bandura lebih lengkap
ketimbang teori-teori behaviorism yang terdahulu karena, Bandura menyatakan
dalam proses peniruan ada semacam proses kognitif dalam diri seseorang. Jadi
tidak seperti teori-teori sebelumnya yang berpatokan pada pandangan S-R.
Bandura mengatakan sebelum orang mengeluarkan respon, jadi ada proses dalam
diri seseorang dalam mengolah stimulus yang nantinya akan melahirkan respon
yang baik atau tidak.
Kesimpulan
1. Teori Bandura berakar dari aliran behaviorism.
2. Bandura mengatakan dalam pembentukan tingkah
laku individu, menggunakan cara peniruan atau modeling.
3. Bandura membangun sebuah konsep yang disebut
Deterministik Resiprokal, yaitu ada tiga factor yang mempengaruhi tingkah laku
seseorang yaitu personal, lingkungan dan tingkah laku. Dan ketiganya saling
berhubungan.
4. Ada juga yang disebut Regulasi Diri, yaitu
kemampuan kita untuk mengetahui atau mengontrol prilaku diri sendiri.
5. Bandura juga mencetuskan dua metode terapi
yaitu terapi control-diri & terapi modeling.
0 comments:
Post a Comment